Keranjang Belanja
Keranjang belanja Anda masih kosong. Selamat berbelanja.

Rekening Pembayaran
Testimonial

rita tri pamungkas
Sis paketannya udah nyampe. Bagus2 banget bandananya. Thanks
Customer Service

SMS / Hotline
+62 816 66 64 64



By Admin  Article Published 14 November 2013
 

Senang rasanya melihat si kecil aktif bergerak ke sana-kemari seakan tak ada letihnya. Namun, perlu juga diwaspadai, apakah si kecil hiperaktif? Deteksi sejak dini agar bisa ditangani dan dikendalikan lebih mudah. Selama ini, orang-orang terlanjur percaya pada mitos bahwa penyebab anak hiperaktif  adalah dari pola pengasuhan yang kurang baik serta pola makan yang terlalu banyak mengkonsumsi gula. Namun setelah para peneliti melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata ditemukan bahwa penyebab anak hiperaktif adalah adanya gangguan genetik yang terdapat pada DNA anak yang bersangkutan. Sebagai informasi, di seluruh dunia saat ini diperkirakan terdapat 3-5% anak yang hiperaktif.

 

Penyebab anak hiperaktif di antaranya faktor genetik yaitu:

a.    Anak laki-laki dengan ekstra kromosom Y (XYY)

b.   Kembar satu telur lebih memungkinkan hiperaktif dibanding kembar dua telur.

c.    Faktor lingkungan, racun atau limbah pada lingkungan sekitar, terutama keracunan timah hitam (banyak  terdapat pada asap knalpot berwarna hitam dari kendaraan bermotor yang menggunakan solar).

d.   Faktor kultural dan psikososial anak hiperaktif dan impulsif lebih banyak pada keluarga tanpa ayah.

e.    Faktor neurologik penelitian menunjukan, anak hiperaktif lebih banyak disebabkan karena gangguan fungsi otak, akibat kesulitan pranatal atau perinatal, penyakit berat, cidera otak.

 

Beberapa cara menangani gangguan perhatian & hiperaktif, antara lain:

a.       Konsultasi ke dokter agar diberi obat tertentu untuk mengurangi hiperaktivitas.

b.      Pendisiplinan tingkah laku di rumah dan sekolah.

c.       Anak diikutsertakan kegiatan fisik terutama yang bersifat kompetitif seperti berenang, olahraga, bela diri, aerobik, sepatu roda dan lain-lain.

d.      Mengasah ketrampilan bergaul, ketrampilan menghadapi masalah dalam kehidupan sehari-hari.

e.       Orang tua dan anggota keluarga harus memahami gangguan yang terjadi pada si hiperaktif sehingga bisa bersama-sama menerima dan melatihnya.

 




Related Article